Kajianku - Apa itu islam?, banyak dari kita umat islam tidak mengerti arti dan maksud dari islam itu sendiri. Maka dari itu, kita yang mengaku umat islam sejati sebaiknya benar - benar mengenal islam dari dasar hingga dalam. Dalam mengenal Islam, tidak lepas dari penjelasan secara bahasa dan istilah dengan mengacu pada literatur terpercaya, penjelasan ahli dan kajian ilmiah.
Jika kita perhatikan dalam kamus, arti kata islam tidak keluar dari makna
inqiyad (tunduk) dan
istislam (pasrah). (al-Mu’jam al-Wasith, 1/446) seperti yang di tulis pada
konsultasisyariah.com.
Dengan melihat definisi islam, yang intinya adalah pasrah dan tunduk
pada semua aturan Allah, para ulama membagi islam menjadi dua.
Pertama, islam dalam arti umum. Yang
dimaksud islam dalam arti umum adalah semua ajaran para nabi, yang
intinya mentauhidkan Allah dan mengikuti aturan syariat yang berlaku
ketika itu.
Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan,
الإسلام بالمعنى العام: هو التعبد لله بما شرع منذ أن أرسل الله الرسل إلى أن تقوم الساعة
Islam
dalam arti umum adalah menyembah Allah sesuai dengan syariat yang Dia
turunkan, sejak Allah mengutus para rasul, hingga kiamat. (Syarh Ushul
at-Tsalatsah, hlm. 20)
Berdasarkan pengertian ini, berarti agama
seluruh Nabi dan Rasul beserta pengikutnya adalah islam. Meskipun
rincian aturan syariat antara satu dengan lainnya berbeda. Diantara dalil mengenai islam dalam makna umum, dalam al-Quran, Allah menyebut Ibrahim dan anak keturunannya, orang-orang islam.
وَوَصَّى
بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ
اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Ibrahim
telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub.
(Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam.” (QS. al-Baqarah: 132).
Allah juga mengingkari klaim sebagian orang bahwa Ibrahim penganut yahudi dan nasrani,
أَمْ
تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ
وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ
أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ
اللَّهِ
Kalian (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan
bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut
agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui
ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang
menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” (QS. al-Baqarah: 140).
Kedua, islam dalam arti khusus Islam dalam arti khusus adalah ajaran yang dibawa Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syariat beliau menghapus syariat sebelumnya yang bertentangan dengannya.
Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan,
والإسلام
بالمعنى الخاص بعد بعثة النبي صلى الله عليه وسلم يختص بما بعث به محمد
صلى الله عليه وسلم لأن ما بعث به النبي صلى الله عليه وسلم نسخ جميع
الأديان السابقة فصار من أتبعه مسلماً ومن خالفه ليس بمسلم
Islam
dengan makna khusus adalah islam setelah diutusnya Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Khusus dengan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena Syariat Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam menghapus semua agama sebelumnya. Sehingga pengikutnya adalah
orang islam, sementara yang menyimpang dari ajaran beliau, bukan orang
islam. (Syarh Ushul at-Tsalatsah, hlm. 20)
Pengikut para nabi terdahulu, mereka muslim ketika syariat nabi mereka masih berlaku. Ketika Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, syariat mereka tidak berlaku, sehingga mereka bisa disebut muslim jika mengikuti syariat Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagai
permisalan, ketika ada orang nasrani yang mengikuti ajaran Isa lahir
batin. Dia komitmen dengan ajaran paling otentik yang disampaikan Isa,
kecuali satu masalah, yaitu ketika Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
diutus, dia tidak mau mengikuti beliau, maka orang ini bukan muslim. Andai orang ini hidup di zaman Isa, dia bisa jadi seorang muslim.
Demikian yang dapat di sampaikan. Wallahu a'lam
Pemateri: Ustadz Ammi Nur Baits
Referensi:
Konsultasi Syariah